Perasaan, Cinta, dan Hukum Kekekalan Energi

www.slideshare.net


“Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat dibuah dari satu bentuk ke bentuk lainnya”
-Hukum Kekekalan Energi-

Penjelasan dari hukum tersebut bahwa energi di alam semesta adalah tetap, sehingga energi yang terlibat dalam suatu proses kimia dan fisika merupakan perpindahan atau perubahan bentuk energi. Contoh: energi radiasi diubah menjadi listrik, energi listrik diubah menjadi energi kinetik, dll.

Sebelum kita membahas tentang cinta, kita bisa menganalogikan energi tersebut sama halnya kayak perasaan manusia. Perasaan adalah hal dasar yang dimiliki manusia, hampir nggak mungkin manusia itu hidup tanpa memiliki perasaan (walaupun sebagian kecil ada). Perasaan nggak bisa diciptakan dan nggak bisa dimusnahkan, karena itu murni pemberian Tuhan untuk manusia. Sehingga manusia bisa merasakan berbagai macam hal dalam kehidupan. Perasaan manusia ada berbagai macam : cinta, senang, sedih, tertawa, marah, iri, dendam, kecewa dll.
         
Meskipun begitu, perasaan hanya bisa berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Misalkan cinta, ia bisa berubah kedalam bentuk yang lain. Cinta bisa berubah menjadi kekecewaan, apabila seseorang baru dikhianati oleh orang lain. Kekecewaan juga bisa berubah menjadi sebuah energi positif yang membuat seseorang ingin bangkit menjadi lebih baik lagi.

Semua itu seperti sebuah siklus yang berulang-ulang. Awalnya biasa, karena sering tertawa bareng > berubah jadi rasa nyaman, lalu ada sedikit perhatian > timbul rasa sayang, lama-lama ada cinta diantara mereka > trus jadian > timbul masalah, kadang egois, nggak sejalan > lalu putus, kemudian patah hati dan kecewa > butuh waktu sendiri, lalu ada orang lain datang,muncul perasaan baru, menjadi siklus itu akan terulang .

Sedikit membahas tentang cinta, perasaan yang seringkali dirasakan oleh seseorang. Ketika cinta itu ada, buat energi dari cinta itu menjadi bentuk yang lain. Kita bisa membuat cinta itu menjadi bentuk persahabatan, yang saling menguatkan dan mendukung. Dimana kita saling memberi dan menerima, buat sebuah simbiosis dimana kedua belah pihak saling diuntungkan. Agar bisa sejalan, dan mampu menjalin sebuah hubungan yang baik. Atau mungkin tanpa sadar kalian membentuk cinta itu seperti burung disebuah sangkar, kalian mengekang pasangan kalian karena terlalu takut untuk kehilangan. Terkadang hal itu justru menyiksa hati kedua belah pihak. Dan yang terpenting, buat cinta itu menjadi sebuah kepercayaan, untuk saling menjaga satu sama lain, agar cinta itu tidak berujung pengkhianatan.

Kesimpulan: perasaan manusia itu selalu berubah-ubah karena suatu alasan. Tapi dibalik itu semua, perasaan mengajarkan kita banyak hal. Ketika kita dikuasai marah, mungkin kita dituntut untuk bersabar, dan mencoba memaafkan dan memperbaiki diri kita sendiri. Ketika senang kita harus banyak-banyak bersyukur. Dan tentu dengan perasaan, hidup seakan penuh warna. Tebarkan kebaikan dengan sepenuh hati kepada dunia, karena itu akan membentuk perasaan positif dalam diri Anda.

Previous Post Next Post

Contact Form